Total Tayangan Halaman

Rabu, 12 Desember 2012

Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat

Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat


Mesjid ini didirikan pada tahun 1832, pada masa pemerintahan Yang dipertuan Muda Riau VIII Raja Abdurrahman (Marhum Kampung Bulang). Bangunan utama mesjid ini berukuran paling panjang sekitar 20 meter dengan lebar 18 meter yang di topang oleh 4 buah tiang betin. Di keempat sudut bangunan dibuat menara tempat bilal mengumandangkan azan. Adapun pada bangunan itu terdapat pula 13 buah kubah yang berbentuk seperti bawang. Jumlah keseluruhan menara dan kubah yang 17 buah itu diartikan sebagai jumlah rakaat shalat fardhu lima waktu sehari semalam. Ini adalah mesjid dengan kubah, menara, dan mimbar yang indah. Dalam pembangunannya digunakan putih telur yang dicampur kapur, pasir dan tanah liat untuk memperkuat struktur dinding/tembok.
Luas keseluruhan komplek bangunan ini adalah 54,5 m x 23,5 m, dengan padar tembok mengelilinginya. Pintu utama untuk masuk ke halaman mesjid berada di bagian depan, dengan 13 anak tangga. Disebelah kiri dan kanan bagian depan mesjid terdapat masing-masing sebuah bangunan yang disebut Rumah Sotoh.

Masjid Sultan Riau itu, senantiasa menjadi rumah ibadah yang diidam-idamkan oleh orang ramai, baik Nusantara maupun luar negeri untuk memasuki, shalat, berdoa dan memohon sesuatu kepada Allah. Masjid tersebut, dianggap sebagai rumah ibadah yang afdal dalam memohonkan sesuatu kepada Tuhan. Makanya, setiap orang yang datang ke Tanjungpinang, belumlah sempurna kalau tidak mengunjungi Pulau Penyengat lalu masuk dan shalat serta di berdoa di dalam masjid tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar