Total Tayangan Halaman

Jumat, 21 Desember 2012

Pulau Penyengat dan Keunikannya


Pulau Penyengat dulunya dikenal masyarakat sekitar dengan Pulau Air tawar yang menjadi sebuah cerita tentang legenda Pulau Penyengat ini. pada mulanya Pulau yang Indah ini di kenal dengan Pulau Air Tawar yang memilii banyak persediaan air tawar, banyak para pelaut yang singgah ke Pulau ini untuk mencari persediaam air tawar untuk berlayar. Namun diceritakan dahulu kala pada saat mengambil air para Pelaut sering diserang sebangsa lebah, atas dasar itu lah para pelaut menyebut Pulau "Penyengat"

Saat ini Pulau ini menjadi Pulau yang sangat Populer dan menjadi destinasi wisata yang unik sebab di Pulau yang dahulunya di jadikan "Mas Kawin" oleh Sultan Mahmud saat mempersunting Raja hamidah alias Engku Putri Pulau ini di jadikan sebagai Mas kawinnya. Pulau ini juga memiliki peningalan peninggalan sejarah yang akan menambah pengalaman dan pengetahuan Anda di Bidang Sejarah dan Budaya. Beberapa Situs sejarah dan objek yang Anda bisa temukan di Pulau ini antara lain :  


Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat
Masjid ini dahulu dibangun dengan secara bergotong royong oleh masyarakat setempat, dibangun diatas pondasi yang tinggi dengan ornament dan design yang unik menjadikan Masjid ini terlihat indah dan kokoh walau dibangun dengan peralatan yang seadanya di jamannya namun mampu berdiri kokoh dan tegar sampai saat ini. Masyarakat setempat dan juga para pengunjung dapat melakukan ibadah di Masjid ini untuk shalat 5 (lima) waktu : Mahgrib, Isya, Subuh, Dzuhur, dan Ashar. Masjid ini juga di gunakan untuk shalat Jumat dan shalat shalat perayaan hari besar Islam. Menurut informasi dari orang orang tua setempat bahwa dahulu kala pembangunan Masjid ini dulu melibatkan arsitektur dari India yang juga pernah ikut membangun Taj Mahal, berkat saran beliau sewaktu masyaralat setempat yang ikut bergotong royong membangun Masjid ini dahulu tidak mengkonsumsi putih telur yang begitu banyak tidak di buang begitu saja namun untuk di campur dengan kapur  semen. Konon menurut beberapa literatur disebutkan bahwa telur yang dikirim itu bertongkang tongkang banyaknya.



Rasa damai dan sejuk sangat terasa tat kala memasuki Masjid ini dan di dalam Masjid ini terdapat beberapa benda bersejarah seperti 2 buah lemari yang isinya banyak terdapat manuskrip manusrip lama, sebuah Alquran yang di tulis tangan oleh  Abdurrahman Istambul. Di halaman Masjid terdapat 2 unit rumah sotoh yang digunakan sebagai tempat bagi masyarakat untuk berbagai kegiatan keagamanan

Makam Makam
Dengan menggunakan Becak Mesin pengunjung kemudian bisa mengunjungi Makam Raja Ali Haji yang merupakan Pahlawan nasional (Bapak Bahasa) kemudian Makan Raja Hamidah (Engku Putri) yang dikenal sebagai pemegang Regalia atau alat penobatan Sultan beliau juga dikenal sebagai pemilik Pulau Penyengat sebab konon ceritanya bahwa Pulau Penyengat itu dahulu di jadikan ”Mas Kawin ” saat beliau di persunting oleh Sultan Mahmud.

Makam lain yang bisa di kunjungi adala Makam Raja Haji Fisabilliah yang merupakan pahlawan Nasional (Perang Bahari) yang juga nama beliau banyak di gunakan sebagai Nama untuk monumnetal seperti ; Bandara Tanjungpinang, Jembatan Barelang di Batam, nama sekolah dan banyak lagi


Komplek Makan Raja Djakfar


Komplek Makam Raja Hamidah (Engku Putri) dan Makam Raja Ali Haji (Pahlawan Nasional )
Balai Adat Pulau Penyengat
Tempat ini bukanlah bangunan yang sudah tua namun hanya banguan bangsal besar yang dahulu pemerintah setempat menggunakan bangunan ini untuk acara acara kebudayaan. Dibangunan ini terdapat pelaminan Melayu sehingga pengunjung bisa berphoto di atas pelaminan teersebut. Dibawah balai Adat terdapat sebuah sumur yang airnya bening dan rasa nya tawar. Inilah bukti legenda yang dahulu orang mengenal pulau Penyengat sebagai Pulau Air tawar.

Istana Kantor
Bangunan yang dahulunya di gunakan sebagai Istana dan juga Kantor pada masa pemerintahan Yang dipertuan Muda Raja Ali Marhum Kantor. Bangunan ini memiliki keunikan di dalamnya terdapat sebuah ”toilet” yang bentuknyanya seperti lobang kunci, dan sebelah nya terdapat sebuah sumur, namun sumur ini tidak lagi dapat dipergunakan.

Gerbang Istana kantor


Rabu, 12 Desember 2012

Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat

Masjid Sultan Riau Pulau Penyengat


Mesjid ini didirikan pada tahun 1832, pada masa pemerintahan Yang dipertuan Muda Riau VIII Raja Abdurrahman (Marhum Kampung Bulang). Bangunan utama mesjid ini berukuran paling panjang sekitar 20 meter dengan lebar 18 meter yang di topang oleh 4 buah tiang betin. Di keempat sudut bangunan dibuat menara tempat bilal mengumandangkan azan. Adapun pada bangunan itu terdapat pula 13 buah kubah yang berbentuk seperti bawang. Jumlah keseluruhan menara dan kubah yang 17 buah itu diartikan sebagai jumlah rakaat shalat fardhu lima waktu sehari semalam. Ini adalah mesjid dengan kubah, menara, dan mimbar yang indah. Dalam pembangunannya digunakan putih telur yang dicampur kapur, pasir dan tanah liat untuk memperkuat struktur dinding/tembok.
Luas keseluruhan komplek bangunan ini adalah 54,5 m x 23,5 m, dengan padar tembok mengelilinginya. Pintu utama untuk masuk ke halaman mesjid berada di bagian depan, dengan 13 anak tangga. Disebelah kiri dan kanan bagian depan mesjid terdapat masing-masing sebuah bangunan yang disebut Rumah Sotoh.

Masjid Sultan Riau itu, senantiasa menjadi rumah ibadah yang diidam-idamkan oleh orang ramai, baik Nusantara maupun luar negeri untuk memasuki, shalat, berdoa dan memohon sesuatu kepada Allah. Masjid tersebut, dianggap sebagai rumah ibadah yang afdal dalam memohonkan sesuatu kepada Tuhan. Makanya, setiap orang yang datang ke Tanjungpinang, belumlah sempurna kalau tidak mengunjungi Pulau Penyengat lalu masuk dan shalat serta di berdoa di dalam masjid tersebut.

Pondok Wisata "Selesa" (Tahap Pembangunan)



Salam Hangat dari Pulau Penyengat 



Kondisi "Finishing" Tahap pengecatan Photo 21 Januari 2013


Pondok Wisata Selesa adalah Sebuah tawaran baru bagi Anda yang suka dengan "Travelling" untuk merasakan nuansa rumah di sebuah Pulau yang terletak 10 Menit dari Kota Tanjungpinang. Nuansa masyarakat Melayu yang ramah dan bersahabat menjadi lingkungan sekitar yang akan menambah suasana liburan akan semakin berkesan. Sajian makanan khas Melayu dan berbagai juadah yang Anda akan temukan bisa menjadi hidangan yang melezatkan.

Konsef menginap di rumah yang terdiri dari 2 Buah Kamar dengan ruang Tamu dan Keluarga yang cukup besar akan menghangatkan susana kekeluargan Anda di Pulau yang memiliki Nilai Sejarah yang tinggi. Disamping Anda menikmati ketenangan dan keramahan penduduk sekitar Anda juga dapat mempelajari berbagai kearifan lokal seperti Bersenandung, Gurindam, berpantun, Menari Zapin dan masih banyak lagi yang bisa di pelajari dari Pulau yang memiliki 2 Pahlawan Nasional ini. 

Pondok wisata ini sedang tahap pembangunan dan di rencanakan akan di tawarkan kepada Anda pada Awal Bulan Februari 2012 sebagai warna baru berwisata di Pulau Penyengat. Pondok ini dapat menampung minimal 6 orang hingga 15 Orang (berkeluarga) 

Sajian Hidangan Melayu Asli dari masyarakat Pulau Penyengat menjadi santapan sehari hari bagi Anda yang menginap. Permainan Rakyat seperti congkak, Gasing, Ular Tangga, Catur, dan lain ain menjadi tawaran untuk mengising waktu waktu senggang Anda

Bagi Anda yang suka dengan memancing Tawaran ini di persiapkan dengan nelayan nelayan sekitar untuk membawa Anda ke beberapa titik memancing yang akan memberikan warna warni Liburan Anda dan keluarga 

Keterbatasan sarana yang ada saat ini mengharuskan Anda untuk merencakan dan memesan fasilitas Pondolk Wisata ini ..

Sampai jumpa di Pondok kami  Pondok Wisata Selesa  ...................

Wassalam 


Sapril Sembiring 
Tuan Rumah